Jumat, 16 Desember 2011

Pemberdayaan Perempuan

A. JUDUL
“Pemberdayaan Perempuan Persen dengan Ekonomi Kreatif”

B. LATAR BELAKANG MASALAH
Keadaan ekonomi saat sekarang ini yang tidak menentu dan akibat perkembangan zaman, para wanita ikut berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan cara bekerja. Wanita memiliki beberapa potensi yang juga tidak kalah dibanding dengan kaum pria, baik dari segi intelektual, kemampuan, maupun ketrampilan. Eksistensi kaum wanita di abad ke-20 ini nantinya tidak hanya sebagai ibu rumah tangga, akan tetapi juga dapat bekerja membantu suami meningkatkan penghasilan karena tuntutan kebutuhan ekonomi keluarga.

Sebagai individu, perempuan memiliki harapan-harapan, kebutuhankebutuhan, minat-minat dan potensinya sendiri.Perempuan juga membutuhkan aktualisasi diri yang seoptimal mungkin demi pengembangan dirinya, sesuatu yang pada akhirnya juga membawa dampak positif pada pengembangan keluarga dan masyarakatnya. Persoalannya harapan, kebutuhan dan potensi yang dimiliki perempuan pada umumnya kurang dapat teraktualisasi dengan baik. Faktor sosial budaya seringkali menjadi penghambat. Budaya patriarki yang mengatakan bahwa kepala rumah tangga dan pencari nafkah adalah laki-laki, sehingga kerja produktif perempuan selalu dipandang masyarakat dan kadang-kadang oleh perempuan itu sendiri sebagai kerja sampingan. Budaya patriarki itu juga berimplikasi pada sempitnya peluang bekerja bagi perempuan.
Dalam rangka mewujudkan harapan, kebutuhan dan potensi diri, kaum perempuan seringkali harus mencari pekerjaan yang bisa dilakukan tanpa mengurangi atau mengabaikan aktivitas reproduksinya di sektor domestik. Aktualisasi diri kaum perempuan di bidang ekonomi, karenanya cenderung dilakukan secara mandiri, seperti menjadi pedagang kecil atau memproduksi bahan makanan atau kerajinan lainnya dalam skala kecil. Permasalahannya adalah dengan keterbatasan yang ada, seperti keahlian dalam meningkatkan kualitas produk, membuat kemasan yang baik, pemasaran yang lebih luas, dan terbatasnya modal usaha, aktualisasi perempuan di bidang ekonomi seolah jalan ditempat atau menjadi aktivitas yang kurang memberikan kontribusi yang berarti. Karena itu proses pemberdayaan buat mereka menjadi relevan terutama dalam rangka untuk tetap eksis dalam proses adaptasi.
Tenaga kerja perempuan memiliki posisi sangat penting dalam kehidupan ekonomi keluarga. Tersedianya lapangan kerja bagi perempuan akan sangat membantu bagi kehidupan ekonomi keluarga. Sebali¬¬¬¬¬knya, kelangkaan lapangan kerja yang dapat dimasuki oleh tenaga kerja perempuan akan berpengaruh buruk terhadap kehidupan ekonomi keluarga.
Dukuh Persen secara administratif termasuk dalam wilayah kelurahan sekaran. Dukuh ini memiliki akses jalan yang lumayan bagus walaupun jalannya terjal. Hal itu disebabkan karena letak geografisnya terletak di lereng bukit. Hal itu berdampak pada jumlah pemukiman penduduk yang sedikit. Selain itu jarak antara rumah satu dengan rumah yang lain relatif berjauhan. Namun, walaupun rumah penduduk saling berjauhan mereka tetap saling mengenal dan mau kenal secara intim.

A. RUMUSAN MASALAH
Keinginan hidup yang lebih baik sangat diharapkan masyarakat Persen. Namun karena kurangnya pengetahuan dan akses tentang ekonomi alternatif menjadikan masyarakat Persen seperti masyarakat yang tertinggal. Terlebih letak geografis lingkungan akses Persen yang cukup sulit dijangkau menjadikan masyarakat Persen seperti terisolisasi dari masyarakat luar. Serta kurangnya perhatian pemerintah dan juga lembaga ekonomi nirlaba untuk memberdayakan potensi yang ada di sekitar sana guna peningkatan mutu ekonomi. Sehingga dari semua data yang ada ditemukan potensi untuk memberikan pemberdayaan masyarakat terkait bidang ekonomi. Berdasar fakta dan argumentasi diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran perempuan di Persen?
2. Bagaimana peran perempuan persen dalam bidang ekonomi?
3. Apa potensi perempuan dan lingkungan Persen yang dapat dikembangkan untuk menciptakan ekonomi kreatif?




B. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui gambaran perempuan di persen.
2. Mengetahui peran perempuan persen dalam bidang ekonomi.
3. Mengetahui potensi perempuan dan lingkungan Persen yang dapat dikembangkan untuk menciptakan ekonomi kreatif

C. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari penelitian yang kami lakukan di masyarakat Persen khususnya perempuan,adalah
1. Peran perempuan dalam bidang ekonomi menjadi lebih baik tanpa meninggalkan perannya di dalam keluarga atau bahkan ikut mendukung perannya di dalam keluarga.
2. Masyarakat persen, khususnya untuk para perempuannya setelah mengikuti kegiatan ini akan menjadikan kegiatan ini sebagai inspirasi, sehingga dapan menumbuh kembangkan ekonomi kreatif yang bervariasi lagi.
3. Menumbuhkan jiwa kemandirian untuk para perempuan persen ke arah yang lebih baik lagi.

D. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Dukuh Persen secara administratif termasuk dalam wilayah kelurahan sekaran. Dukuh ini memiliki akses jalan yang lumayan bagus walaupun jalannya terjal. Hal itu disebabkan karena letak geografisnya terletak di lereng bukit. Hal itu berdampak pada jumlah pemukiman penduduk yang sedikit. Selain itu jarak antara rumah satu dengan rumah yang lain relatif berjauhan. Namun, walaupun rumah penduduk saling berjauhan mereka tetap saling mengenal dan mau kenal secara intim.
Sebagian besar penduduk disana berkerja sebagai buruh. Khususnya untuk para perempuan yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga , cleaning service UNNES, pedagang, membantu suami di sawah, karyawan pabrik dan ibu rumah tangga. Pendidikan sebagian ibu-ibu di dukuh persen hanya tamatan SD atau SR dan hanya sedikit saja yang mengeyam pendidikan hingga sekolah menengah.
Karena pengaruh ekonomi semua aspek-aspek kehidupan di desa persen mengalami keajegan. Menurut narasumber kami ibu Astuti (44) yang berprofesi sebagai pedagang kecil dirumah sendiri, bahwa disana rata-rata penghasilan sedikit dan tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sampai untuk menyekolahkan kedua putrinya hingga ke jenjang perguruan tinggi, keluarganya pun tidak mampu dan ber anggapan bahwa mereka adalah keluarga yang belum beruntung seperti orang-orang tua dari para mahasiswa yang bisa menyekolahkan anak-anaknya ke UNNES. Ibu Astuti ini hanya mampu menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang Sekolah Menengah Kejuruan, itupun hanya mampu menyekolahkan ke sekolah swasta yang memiliki kualitas yang masih dipertanyakan. Dan lagi-lagi hal tersebut dipengaruhi oleh Ekonomi.
E. METODE PELAKSANAAN
Dalam penindak lanjutan atau pelaksanaannya, kami akan melakukan metode:
 Persiapan
1. Menghubungi Ketua RT untuk meminta ijin melakukan sosialisasi dan kegiatan pemberdayaan dari mata kuliah pemberdayaan.
2. Mengumpulkan warga RT 02 dan disekitarnya di dukuh persen untuk diberikan sosialisasi tentang pelatihan ekonomi kreatif kepada para warga seperti kerajinan tangan dari bambu dan makanan ringan dari ketela.
3. Pembentukan kelompok usaha kerajinan tangan dan makanan ringan dari ketela.
4. Menggolongkan warga berdasarkan potensi dan minat mereka dalam melakukan kegiatan ini. Mau memilih usaha di bidang kerajinan bambu atau usaha makan ringan.
5. Penentuan lokasi produksi dan sasaran pemasaran
6. Mengelola bahan baku yang di dapat dari sekitar lingkungan dukuh persen

 Pelaksanaan
1. Menentukan penanggung jawab dari setiap kegiatan, satu orang di bidang kerajinan tangan dari bambu, satu lagi untuk penanggung jawab daripembuatan makanan ringan dari ketela.
2. Setiap PJ bertanggung jawab terhadap akan perkembangan dari usaha yang digelutinya.
3. Setiap anggota wajib mengembangkan usaha yang digelutinya dan membantu PJ untuk bisa lebih maju serta berkembang kearah yang lebih baik lagi.
4. Mengundang pengusaha dibidangnya untuk dapat memotivasi para warga.
5. Membuat kegiatan selingan untuk membuat warga senang dan sehat, seperti senam aerobik.
 Evaluasi
1. Mengadakan evaluasi setiap 7 hari sekali untuk mengetahui perkembangan.
2. Evaluasi mencangkup perkembangan dan hambatan.
3. Hasil dari produksi selama 7 hari terakhir akan diberitahukan kepada para warga akan perkembangan dari usaha mereka bersama.

















Lampiran Foto:
Potensi yang ada di lingkungan persen RT 02



Adanya halaman yang luas dapat dijadikan sebagai tempat berkebun ketela yang merupakan bahan pokok untuk pembuatan makanan ringan.


Beberapa perempuan persen yang diwawancarai ketika sedang beraktivitas di warung ibu Astuti (pemilik warung paling kiri).

5 komentar:

  1. Proposal yang kelompok anda buat abgus sekali yang bisa memberikan sumbangn guna mengentaskan permasalahan di Dukuh Persen

    BalasHapus
  2. sangat bagus dan edukatif sekali untuk mahasiswa sos ant..:)

    BalasHapus
  3. bagus... bisa mengembangkan potensi yang ada dimasyarakat. jgn hanya berhenti disini, harus selalu peka dengan lingkungan.

    BalasHapus
  4. Like This.... dengan proposal ini menuntut kita untuklebih paham kendala2 apa yg tengah dihadapi masyarakat guna meningkatkan perekonomian

    BalasHapus
  5. artikel yang dimuat sangat bagus sekali..
    itu dikarenakan yang melakukan observasi sangat menguasai sekali..
    L I K E,

    BalasHapus