Senin, 12 Desember 2011

PROPOSAL

A. JUDUL
Perubahan Sosial dan Budaya Pada Masyarakat Korban Bencana (Studi kasus Pada Masyarakat Korban Bencana Merapi di Yogyakarta )

B. LATAR BELAKANG
Setiap orang pasti akan mengalami perubahan-perubahan selama hidupnya. Perubahan-perubahan hanya dapat di temukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada waktu tertentu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan pada masyarakat tersebut pada masa lampau. Seseorang yang tidak sempat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di Indonesia misalnya akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis, tidak maju dan tidak berubah. Pernyataan demikian di dasarkan pada pandangan sepintas yang tentu saja kurang mendalam dan kurang teliti karena tidak ada suatu masyarakat pun yang berhenti suatu titik tertentu sepanjnag masa. Orang-orang desa sudah mengenal perdagangan, alat-alat transportasi modern bahkan dapat mengiukuti berita-berita yang up date mengenai daerah lain melalui radio,televisi dan sebagainya, yang keseluruhannya belum di kenal oleh masyarakat tersebut sebelumnya.

Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Setiap perubahan bukanlah semata-mata suatu kemajuan ( proggres ) namun dapat pula berarti kemunduran (regress ) dari bidang- bidang kehidupan tertentu.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dewasa ini merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya alat komunikasi modern. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang berada jauh dariu tempat tersebut.
Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu. Namun dewasa ini perubahan-perubahan tersebut belajar dengan sangat cepatnya sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya yangh sering berjalan secara konstan. Ia memabng terikat oleh waktu dan tempat. Akan tetapi karena sifatnya yang berantai, perubahan terlihat berlangsung terus walau diselingi keadaan di mana masyarakat mengadakan reorganidsasi unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena perubahan.
Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila di masyarakat terjadi musibah atau bencana alam misalnya gempa bumi, banjir, tanah longsor dan sebagainya yang menyebabkan penduduk harus pindah ke tempat lain. Perpindahan mereka ada yang bersifat sementara dalam artian hanya mengungsi sesaat, setelah bencana reda penduduk akan kembali ke tempat mereka sebelumnya tinggal dan ada yang menempati tempat tinggal yang baru.
Perubahan sosial dan budaya yang disebabkan oleh bencana alam inilah yang terjadi pada masyarakat korban bencana letusan merapi tahun 2010 khususnya di desa Kinahrejo,Sleman. Akibat bencana yang memporak-porakdakan desa mereka maka akan terjadi perubahan di dalam kehidupan mereka pasca merapi, baik perubahan sosial maupun budaya. Perubahan sosial dan budaya pada masyarakat korban bencana letusan merapi 2010 ini sangat menarik, sehingga peneliti tertarik untuk menegetahuinya secara detail. Berdasarkan deskripsi tersebut, peneliti tertarik pada perubahan sosial dan budaya pada korban bencana pasca merapi 2010. Penelitian akan mencoba mengeksplorasikan dan mencari tahu mengeani perubahan-perubahan sosial dan budaya yang terjadi pada masyrakat Kinahrejo, Sleman pasca merapi. Dalam penelitian ini peneliti memilih judul Perubahan Sosial dan Budaya pada Masyarakat Korban Bencana ( Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Kinahrejo, Kec. Cangkringan, Kab.Sleman,Yogyakarta ).

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan deskripsi latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan yang dapat di kaji sebagai berikut :
a. Bagaiman perubahan sosial dan budaya yang terjadi pada masyarakat kinahrejo pasca letusan merapi 2010?
b. Bagaimana cara masyarakat menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut ?
c. Apakah dengan adanya penduduk yang berkurang mempengaruhi pembagian peran antara anggota masyarakat?

D. TUJUAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin di capai adalah mengetahui tentang :
a. Perubahan siosial dan budaya pada masyarakat Kinahrejo pasca letusan merapi 2010.
b. Cara masyarakat menyesuaikan diri pada perubahan.

E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat menambah khasanah pengetahuan atau sebagai kajian ilmiah suatu fonemena sosial kehidupan masyarakat korban bencana dalam menghadapi perubahan.
2. Manfaat Praktis
Bagi lembaga terutama Universitas Negeri Semarang dapat menambah referensi bacaan mengenai perubahan sosial dan budaya pada masyarakat korban bencana alam.

F. LANDASAN TEORI
a) PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Ruang lingkup perubahan sosial meliputi bidang yang sangat luas. Seperti yang dikemukakan oleh Selo Sumarjan (!992 : 332) bahwa perubahan sosial adalah : “segala perubahan-prubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat mempengaruhi sistem sosialnya dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat”. Perubahan sosial bisa pula hanya meliputi bidang tertentu saja dan terbatas pula kedalamannya. Ada pula perubahan sosial pada bidang tertentu tetapi dapat berlaku pada yang lebih luas, misalnya timbulnya kesadaran terhadap kelestarian lingkungan dalam pembangunan.
Perubahan sosial merupakan proses wajar dan akan berlangsung secara terus-menerus. Perubahan sosial tidak harus mengarah ke perubahan positif saja terkadang juga negatif. Membicarakan perubahan sosial tidak dapat di pisahkan dengan membicarakan perubahan budaya. Perubahan sosial dan perubahan budaya hanya dapoat di pisahkan untuk keperluan teori sedang dalam kehidupan nyata keduanya tidak dapat di pisahkan.
Pitirim A. Sorokin menekankan bahwa segenap usaha untuk mengemukakan adanya suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan-perubahan sosial tidak akan berhasil baik. Dia meragukan kebenaran akan adanya lingkaran-lingkaran perubahan sosial tersebut. Akan tetapi, perubahan-perubahan tetap ada dan paling penting adalah lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus dipelajari karena dengan jalan tersebut barulah akan dapat di peroleh suatu generalisasi.
Prubahan sosial menurut kingsley davis adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbullah pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
Pada dasarnya ada empat perkara penting dalam teori perubahan sosial yaitu :
a. Perkara asal-usul
Masyarakat tradisional yang masih ada sekarang ini dapat dijadikan petunjuk kondisi awal yang dapat kita gunakan untuk menelusuri perkembangan masyarakat modern atau masa kini.
b. Solidaritas mekanik dan organik
Solidaritas mekanik dapat ditemukan dalam organisasi sosial masyarakat tradisional, yang terdapat kecenderungan untuk mempertahankan ide bersama dan tat sosial yang seragam untuk menjaga solidaritas kolektif tersebut. Ada tiga hal yang membedakan solidaritas mekanik dan organik :
1) Solidaritas mekanik mengikat langsung individu dengan masyarakat, solidaritas mekanik menyebabkan saling ketergantungan antar individu.
2) Solidaritas mekanik dalam masyarakat yang memiliki keyakinan dan sentimen bersama, solidaritas organik pada masyarakat majemuk dan berdiferensiasi.
3) Solidaritas mekanik hanya dapat bertahan sepanjang hal-hal dan kepribadian individu satu sama lain secara selektif tidak dapat dibedakan secara keseluruhan, solidaritas organik membutuhkan hal-hal yang unik.
c. Pembagian Kerja
Pembagian kerja dalam masyarakat kecenderungan yang memiliki solidaritas organik. Hal ini disebabkan jumlah dan tingkat interaksi yang meningkat mengakibatkan peningkatan dalam pembagian kerja. Pembagian kerja menjadi penting dalam masyarakat yang berpenduduk padat karena dapat mengfhindari konflik. Di dalam masyarakat sekarang atau masyarakat modeern integrasi sosial sangat berkurang maka organisasi profesi perlu dikembangkan.
d. Arah perkembangan masyarakat modern terjadi dari solidaritas mekanik ke solidaritas organik. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan yangh lebih baik.
Pada awal abad ke-20 mulai ada perhatian terhadap kemajuan kebudayaan manusia. Unsur-unsur kebudayaan mulai dapat di temukan tersebar luas di berbagai daerah. Perkembangan selanjutnya menunjukan bahwa perubahan kebudayaan dari masyarakat tradisionla ke masyarakat modern tidak oerlu menyebabkanm hilangnya keseimbangan yang menyebabkan timbulnya konflik-konflik yang merusak. Oleh karena perubahan kebudayaan berlangsung dalam jangka panjang dan terus-menerus maka harus di upayakan agra kebudayaan dapat mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat yang lebih baik. Hal ini dapat terjadi bila perubahan kebudayaan tersebut berlangsung secara perlahan-lahan dan terarah.
Proses terjadinya Perubahan Sosial budaya
1.DIFUSI: “Proses penyebaran unsur2 kebudayaan dari orang perorangan kepada perorangan yang lain dan dari masyarakat ke masyarakat yang lain:
a. Intrasociety diffusion
b. Intersociety diffusion
Proses difusi melalui Cara-cara sbb:

a. Penetration Pasifique
b. Penetration Violent
c. Simbiosis
2. AKULTURASI: Proses Penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru dari luar secara lambat dengan tidak menghiulangkan sifat asli/khas kepribadian kebudayaan sendiri
3. ASIMILASI: “Proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan dari luar yang bercampur dengan unsur-unsur kebudayaan lokal menjadi unsur kebudayaan baru yang berbeda

BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
 PERUBAHAN EVOLUSI
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama, dan terdapat suatu rentetan perubahan-perubahan kecil yang mengikutinya serta terjadi tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan.
Contoh: Perubahan masyarakat berburu menjadi masyarakat meramu.

Tiga teori perubahan evolusi :

1. Unilinear Theories of Evolution: “Manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna
2. Universal Theory of Evolution: “Perkambangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertantu yang tetap”
3. Multilined Theories of Evolution: “Menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat”
 PERUBAHAN REVOLUSI
Yaitu: Perubahan-perubahan mengenai sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat atau lembaga kemasyarakatan yang berlangsung secara cepat.
NB: Revolusi sering diawali dengan ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan

Syarat-syarat Revolusi
 Adanya keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan
 Adanya pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat tersebut
Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan2 dan rasa tidak puas masyarakat yang kemudian dijadikan program atau arah bagi geraknya masyarakat
 PERUBAHAN BERENCANA
Yaitu: Perubahan yang disengaja, dikehendaki, diperkirakan, dan direncanakan sebelumnya oleh fihak yang menghendaki perubahan (agent of change) dalam masyarakat.
Contoh: Pembangunan Tata Kota, Gerakan Imunisasi Nasional, Program KB dll.
 PERUBAHAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN
“Perubahan yang tidak dikehendaki yang berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat serta menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat
Contoh: Meningkatnya angka pengangguran, dan kemiskinan dikota-kota besar, terjadinya banjir akibat penebvangan liar,dll.
 PERUBAHAN YANG BERPENGARUH KECIL
Perubahan-Perubahan yang terjadi dalam struktur sosial budaya yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
Contoh: perubahan mode rambut, pakaian dll.
 PERUBAHAN YANG BERPENGARUH BESAR
Perubahan yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat.
Contoh: berubahnya masyarakat agraris menjadi industrialiasasi.

FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
1. FAKTOR PENDORONG
• Kontak dengan budaya lain
• Sistem pendidikan formal yang maju
• Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat (open social stratification)
• Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang lain
• Penduduk heterogen
• Toleransi
• Sikap menghargai orang lain
• Orientasi ke masa depan
• Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar memperbaiki hidup

2. FAKTOR PENGHAMBAT
• Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
• Sikap masyarakat yang sangat tradisional
• Vested interest
• Rasa takut akan terjadinya kegoyahan masyarakat
• Prasangkat terhadap hal-hal yang baru dan asing/sikap tertutup
• Hambatn yang bersifat ideologis
• Adat/ kebiasaan
FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL

1. Faktor Ekstern
“ Faktor yang berasal dari luar masyarakat“.
Contohnya
Masuknya kebudayaan dari masyarakat lain melalui kontak budaya.
Kondisi alam fisik yang berubah, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dll.
Peperangan dengan negara lain.

2. Faktor Intern
“Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat”.
Misalnya:
Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk
Pemberontakan atau Revolusi di dalam masyarakat sendiri
Konflik dalam masyarakat
Munculnya Penemuan2 baru (inovasi)
STUDI TENTANG INOVASI
2 PROSES INOVASI
1. DISCOVERY: “Penemuan2 baru dari suatu unsur kebudayaan baru baik bnerupa alat yang baru, ataupun ide baru yang diciptakan individu atau serangkaian ciptaan individu-individu dalam masyarakat yang bersangkutan
2. INVENTION: “Upaya menghasilkan suatu unsur –unsur budaya lama yang telah ada dalam masyarakat.
“Discovery dapat berubah menjadi Invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut”

3 bentuk penemuan baru yang dapat mendorong terjadinya perubahan sosial
Penemuan baru yang menyebar ke segala arah
Contoh: penemuan pesawat radion dapat menyebabkan perubahan2 bidang lain, seperti pendidikan, pemerintahan, pertanian, perekonomian, jasa dll
b. Penemuan baru yang berdampak terjadinya perubahan2 yang menjalar dari suatu lembaga ke lembaga masyarakat lain.
Contoh: penemuan “pesawat” dapat membawa pengaruh pada sistem transportasi udara, yang kemudian dapat mempaengaruhi alat tempur, selanjutnya mempengaruhi bagi perubahan organisasi militer dan seterusnya
c. Penemuan-Penemuan baru dapat menimbulkan suatu jenis perubahan.
Contoh: Penemuan kapal laut, peta bumi, dan alat penentu arah (kompas) dapat menumbuhkan sikap kolonialisme.

DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA :
• Dampak positif
Globalisasi
Modernisasi
Demokratisasi

• Dampak Negatif
Westernisasi
Sekulerisasi
Konsumerisme/materialisme
Hedonisme

b) MASYARAKAT
Definisi masyarakat sangat beragam. Dalam telaah sosiologi, biasanya definisi di buat berdasarkan hasil penelitian ataupun dari pengalaman sehari-hari. Hendropuspito OC (1989: 75) mendefinisikan masyarakat sebagai kesatuan yang tetap dari orang-orang yang hidup di daerah tertentu dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok berdasarkan kebudayaan bersama untuk mencapai kepentingan yang sama. Masyarakat di pahami Hendropuspito OC (1989: 75-77 ) memiliki ciri-ciri (1) memiliki wilayah dan batas yang jelas, (2) merupakan satu kesatuan penduduk, (3) terdiri atas kelompok-kelompok fungsional yang heterogen, (4) mengemban fungsi umum dan (5) memiliki kebudayaan yang sama.
Secara analisa antropologi masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitsa bersama. Definisi ini menyerupai suatu definisi yang di ajukan oleh J.L. Gilin dan J.P. Gillin dalam bukunya Cultural Sosiology adalah “.....the largest grouping in which common customs, traditions, attitudes and feeling of unity are operative.”


G. METODOLOGI
1) Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Nasution, penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka dan berusaha memahami bahasa dan tafsiran tentang dunia sekitarnya. (Nasution 1998: 5). Dengan demikian seorang peneliti kualitatif dalam memperoleh data yang di perlukan harus turun ke lapangan dan berada di sana dalam waktu yang cukup lama sehingga akan di peroleh data yang banyak dan lengkap (Hidayat 2003: 46).
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena secara langsung dapat menyajikan hubungan antara peneliti dan responden secara peka. Menurut Bogdan dan Tylor, metode kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang beriupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang di amati (Moleong 2002:3).
Selain metode kualitatif murni, dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan metode kasus. Menurut Agus Salim(2001; 92), studi kasus adalah suatu pendekatan untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi pihak luar.
Menurut Mooney dan Agus Salim (2001;94), studi kasus dapat di golongkan menjadi empat model pengembangan yang terkait dengan model analisi, antara lain :
I. Studi kasus tunggal dengan single level analysis
II. Studi kasus tunggal dengan multi level analysis
III. Studi kasus jamak dengan single level analysis
IV. Studi kasus jamak dengan multi level analysis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan studi kasus jamak dengan multi level analysis. dalam studi kasus ini kelompok yang diteliti yaitu masyarakat yang terkena letusan merapi 2010, sedangkan permasalah pentingnya meliputi bagaimana perubahan sosial budaya pada masyarakat korban bencana merapi, cara masyarakat menghadapi perubahan tersebut.

2) Lokasi Penelitian
Alasan pemilihan lokasi di desa Kinahrejo adalah karena desa tersebut merupakan desa yang baru saja mengalami bencana letusan merapi yang dampaknya paling parah di bandingkan di daerah yang lainnya di kota yogjakarta.
Desa kinahrejo merupakan desa yang banyak di ekspos di berbagai media masa pada saat letusan merapi itu terjadi, korban jiwa pun banyak yang berasal dari desa tersebut.


3) Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan salah satu unsur atau fonemena yang di jadikan sebagai bahan penelitian. Menurut Mooleong (224:237) tidak ada satu pun penelitian yang dapat dilakukan tanpa adanya fokus yang di teliti. Adanya fokus penelitian membatasi studi yang berarti bahwa dengan adanya fokus yang di tyeliti akan memunculkan suatu perubahan atau subjek penelitian menjadi lebih terpusat atau terarah, kemudian fokus pebnelitian akan dapat menetapkan kriteria-kriteria untuk menjaring informasi yang di peroleh.
Fokus penelitian pada penenlitian ini adalah perubahan sosial budaya pada masyarakat korban bencana di desa Kinahrejo meliputi bagaimana perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat Kianahrejo, penyesuaian masyarakat dalam menghadapi perubahan.


4) Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini adalah sebagai berikut :
i. Informan
Informan ini di peroleh dari beberapa orang yang betul-betul di percaya dan mengetahui objek yang di teliti (Koentjaraningrat, 1993:130 ). Informan dalam penelitian ini adalah :
• Masyarakat asli yang tinggal di desa Kinahrejo, kecamatan Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini di lakukan di rumah-rumah penduduk Kinahrejo.
ii. Sumber Buku
Sumber buku dalam penelitian ini adalah buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan perubahan sosial budaya masyarakat.
iii. Foto
Sekarang ini foto sudah lebih banyak di pakai sebagai alat untuk keperluan penelitian kualitatif, karena dapat dipakai dalam berbagai keperluan. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering di gunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering di analisis secara induktif. Ada dua kategori foto yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang di hasilkan orang lain dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri (Bogdan dan Biklen dalam Moleong 2002:115).
Selain iti foto banyak di gunakan bersama-sama dengan pengamatan partisipasi. Saat-saat suatu peristiwa yang bernilai sejarah, sosial, ritual, dan kultural akan sangat bermanfaat apabila di pelajari secara detail dalam foto dari pada hanya mengalami peristiwa tanpa foto (Moleong 2002: 115)
Dalam penelitisn ini, foto digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas masyarakat Kinahrejo yang berhubungan dengan perubahan sosial dan budaya yang terjadi.
5) Metode Pengumpulan Data
Berdasarkan sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini, maka ada bebrapa teknik pengumpulan data yang di gunakan, yaitu : observasi langsung dan wawancara.
• Observasi Langsung
Teknik ini sejalan dengan teknik observasi partisipasi pasif (Spradley 1980), karena pengamat tidak terlibat berperan aktif dalam peristiwa atau kegiatan yang di alami. Observasi ini kebanyakan akan dilakukan secara tidak formal, untuk mengamati berbagai aktivitas yang dilakukan penduduk Kinahrejo,Cangkringan Sleman.
Observasi yang dimaksud yaitu studi yang di sengaja tentang fonemena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan (Kartono 1990:157). Yang dimaksud di sini,peneliti akan terjun ke lapangan langsung dan mengamati secara langsung aktivitas penduduk Kinahrejo.
• Wawancara mendalam
Adalah suatu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan di arahkan dalam masalah tertentu (Kartono 1990:187).
Peneliti akan melakukan wawancara secara m,endalam atau bertanya secara langsung kepada informan guna memperoleh data tebntang perubahan sosial budaya pada korban bencana merapi. Teknik ini dilakukan secara akrab dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka. Kelonggaran ini akan mampu menggali dan menggungkap kejujuran informan dalam memberikan informasiyang di butuhkan, teknik ini dikenakan kepada seluruh penduduk desa Kinahrejo.
Dalam penelitian ini, peneliti mengguanakan teknik pengumpulan data dengan cara wawncara mendalam, karena peneliti berusaha mengungkapkan berbagai informasi tentang perubahan sosial budaya masyarakat Kinahrejo pasca merapi 2010.
6) Validitas Data
Validitas data yang di guanakn dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan data. Menurut Moleong teknik trigulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong 2002:178)
Teknik trigulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pemeriksaan dengan pemanfaatan penggunaan sumber. Dalam hal ini akan di petroleh dengan jalan :
• Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
• Membandingkan apa yang dikatakan secara pribadi dan umum.

a. Metode Analisis Data
Metode analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Adapun satuan analisis penelitian adalah penduduk Kinahrejo, kec. Cangringan,Yogyakarta.
Tindakan analisis data dilakukan secara terus menerus dari awal hingga akhir penelitian. Data yang di peroleh di susun berdasarkan golongan, tema, pola kategori dan di beri makna. Selanjutnya di adakan interpretasi yakni dengan menjelaskan gejala-gejala yang ada dan mencari keterkaitan antara gejala-gejala tersebut yang telah di temukan di lapangan.
Selain mencari data dan informan, peneliti mencari data sendiri dengan cara melakukan pengamatan langsung. Informasi dan informan dta dari hasil penelitian telah terkumpul, maka di cari sintesisnya atau benang merahnya.
b. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini di maksudkan untuk memperoleh pengetahuan mengenai perubahan sosial budaya masyarakat pasca bencana merapidi desa Kinahrejo, Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih dalam mengenai fonemena perubahan sosial budaya masyarakat pasca bencana alam. Subjek penleiti tidak terlalu besar dan di pilih dengan teknik purposive tentu saja tidak menjamin bahwa subjek ini mewakili seluruh polpulasi. Penelitian ini tidak bertujuan menggeneralisasikan hasil penelitian pada objek yang lebih besar.










DAFTAR PUSTAKA

Soekanto, Soerjono, 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Handoyo, Eko. 2007. Studi Masyarakat Indonesia.Semarang: FIS UNNES.
Moleong, Lexy. 2002. Metode Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja Rosda Karya.

4 komentar:

  1. diteruskan jadi judul skripsi yaa udah bagus...

    BalasHapus
  2. isinya bagus dan studi kasusnya sudah jelas,,

    BalasHapus
  3. Mbak Tina, perkenalkan, nama saya Firdaus. Saat ini tinggal di Bandung dan sedang studi lanjut di Jogja. Saya sedang mempersiapkan penulisan Tesis ttg Merapi, pasca Erupsi 2010.
    kalau mbak berkenan membantu, saya minta nomor telpon/hape. Atau kontak saya di 089680822007, atau email ft.kurniawan@gmail.com
    Nuwun.

    BalasHapus