Sabtu, 17 Desember 2011

Sosiologi Terapan

“Kaidah” Ekologis Masyarakat Berkelanjutan
Ernest Callenbach

Setiap kelompok masyarakat memiliki kaidah untuk mengatur kehidupan masyarakat.Kaidah tersebut kadang secara sadar diakui,pada saat yang berbeda kaidah itu tidak bisa disampaikan dan tidak secara langsung dirasakan.Selain itu kaidah juga memberitahukan karakter suatu bangsa karena mewujudkan kearifan yang terakumukasi dari seseorang.dengan adanya budaya tersebut maka masyarakat dengan mudah menciptakan alat perlengkapan ketimbang mengubah perilaku sosial.Meskipun inovasi teknis itu penting namun masyarakat ekologis itu akan terwujud jika seperangkat kaidah baru itu menjadi dominan.Penting bagi masyarakat yang bersangkutan untuk memahami perilaku budaya jika mereka ingin mengendalikan perubahan ke arah yang secara ekologis bijaksana.

Meskipun terdapat kelas-kelas yang berbeda dalam suatu budaya namun budaya tersebut menyatu secara keseluruhan.Perilaku terhadap makanan,pekerjaaan,hubungan antar jenis kelamin,pertanggungjawaban keuangan, dan membesarkan anak secara mendalam ternyata memiliki dampak ekologis-sebagian positif,dan sebagian negatif terhadap implikasi kebijakan.
Di negara-negara industri modern,kaidah tradisional mulai lemah digantikan oleh kaidah ekonomi yang diambil dari kaidah tata tertib perusahaan,terutama di Amerika Serikat.Kaidah tradisional tersebut berasal dari perdesaan.Berbeda dengan di daerah jepang khususnya di perdesaan penghasil beras yang menganut prinsip-prinsip saling bergantung dengan orang lain,simpati terhadap orang lain dan perhatian yang besar terhadap generasi muda.Prinsip tersebut tidak berlaku bagi lingkungan dunia bisnis internasional yang menjadikan keuntungan dan kekeasaan sebagai suatu pertimbangan.Situasi tersebut digambarkan sangat berbahaya dan menimbulkan kesempatan.
Ada beberapa perbedaan mengenai kaidah lama dan kaidah baru,antara lain:
 Sampah atau Limbah
Kaidah lama:Pada masa kemakmuran tahun 1960an-1970an disusunlah sebuah etika mengenai pemborosan.Contohnya,orang lebih suka menggunakan tisu dari pada sapu tangan yangb bisa dipakai dalam kurun waktu yang lama dan tidak menimbulkan banyaknya sampah seperti tisu.Kaidah tradisional mengatakan “beli murah dan buang”dan para produsen mempelajarinya bahwa hal itu dapat meningkatkan keuntungan.
Kaidah baru:proses daur ulang terhadap limbah mulai di pikirkan. Kaidah baru berbunyi:jangan boros,berhasil mendaur ulang 100%.para ahli ekologi,pendidik,dan LSM harus membantu pemerintah dan perusahaan untuk memahami usulan baru ini, dan mengetahui hal ini dapat berhasil dengan baik secara ekonomi dalam rencana tersebut.
 Biaya
Kaidah lama:Orang percaya bahwa mereka bisa bersandar pada pasar untuk membuat keputusan penting mengenai biaya.Sehingga kaidah tradisional itu berbunyi”Percayakan pada pasar,Setiap barang memiliki harganya sendiri”.
Kaidah Baru:Biaya mencakup seluruh dampak produksi,pengunaan dan pembuangan limbah serta biaya sosial dan psikologis.Kaidah baru”Hitung seluruh biaya,baik secara biologis,sosial,maupun ekonomi”.
 Penduduk
Kaidah lama:Makin banyak orang yang dibutuhkan karena mereka menyediakan pasar yang meningkat.Kaidah tradisional:”ayo perkembangbiakkanlah”.
Kaidah baru:Pertumbuhan penduduk memberikan beban tambahan pada kemampuan sumber daya alam dan pembuangan limbah.Maka masyarakat dihimbau untuk tidak memiliki banyak anak.Kaidah baru:”cukup dua anak”
 Energi
Kaidah lama:energi dari fosil relatif murah dibandingkan tenaga buruh.Kaidah tradisional:”kerjakan sesuatu dengan biaya semurah mungkin,apa pun hasilnya”.
Kaidah baru:produksi dan penggunaan energi secara tradisional selalu menimbulkan dampak ekologis yang signifikan.Sudah seharusnya penggunaan energi yang berasal dari sumber-sumber dengan dampak minimal.Kaidah baru:”Gunakan tenaga matahari,angin,biomas atau geotermal.”
 Kebahagiaan
Kaidah lama:Kebahagiian diperoleh dari membeli barang perlengkapan.Kaidah tradisional:”Orang yang mati dengan meninngalkan banyak mainan akan memenangkan permainan.”
Kaidah Baru:Pada dasarnya kebahagiaan berasal dari adanya hubungan baik dengan keluarga,teman,teman sejawat,masyarakat,dan alam.kaidah baru:”pertahankan rasa cinta,komitmen,kejujuran,keadilan,kreatifitas,sensitifitas,dan spritual lebih dari pada harta.”
 Hubungan Kita dengan Mahluk Lain
Kaidah lama:Kekayaan alam hanya dieksploitasi oleh umat manusia terutama oleh perusahaan.Kaidah tradisional:”hanya manusia yang memiliki arti”.
Kaidah Baru:Kita hidup secara timbal balik dengan mahluk lain.Kaidah baru:”jangan biarkan mahluk lainnya punah:lindungi habitat mereka.”
 Masa depan
Kaidah lama:Keturunan kita hanya akan mengatasi masalah yang kita tinggalkan.Kaidah tradisional:”biarkan masa depan memikirkan masa depan.”
Kaidah baru:”Pikirkan dampak segala tindakan terhadap tujuh generasi mendatang.”

Perubahan ke arah perilaku masyarakat berwawasan ekologi juga digerakkan oleh adanya konsekuensi pengrusakan ekologis yang semakin meningkat dan nyata.Contohnya eksploitasi alam,pemanasan global,penipisan ozon.Akibatnya orang menganut prinsip ekologis “hasil-hasil yang berkelanjutan” bagi sumber-sumber yang dapat diperbahar ui.Secara berangsur-angsur para politisi, seperti WillieBrown berhasil memenangkan program Sieera Club(pendukung gagasan kota hijau terhadap masyarakat).Di dalam program tersebut terdapat unsur-unsur untuk sepuluh tahun mendatang mencakup aktivitas kota dan rakyat, antara lain:
1) Penanganan hama terpadu.Untuk melindungi pohon-pohon di tepi jalan dan taman kota menggunakan metode pembasmi biologis baru bagi hama.
2) Standarisasi bangunan hijau.Dalam membangun dan membentuk kembali bangunan-bangunan kota,energi yang digunakan akan dikurangi untuk memberikan contoh secara berkelanjutankepada pengembang swasta.
3) Dampak bahan kimia terhadap kesehatan manusia.Limbah-limbah akan diawasi dan pengaruhnya terhadap kesehatan akan di analisis.
4) Kualitas udara.gas buangan mobil tetap menjadi faktor negatif yang serius dalam kaitannya dengan kualitas udara dan beralih ke tenaga listrik.
5) Keanekaragaman Hayati.Kota akan menginventariskan wilayah alamnya dan keanekaragaman hayati yang ada dan melindungi spesies yang ada di dalamnya.
6) Energi,perubahan iklim,penipisan ozon.program ini akan berusaha mengurangi emisi dari gas rumah kacayakni karbon dioksida dan metan dan menghentikan penggunaan CFC legal.
7) Bahan pangan dan pertanian.Pengembangan “pasar petani”tambahan yang membawa sayuran dan buah-buahan langsung dari tanah pertanian dan konsumen.
8) Bahan-bahan berbahaya.Berupaya untuk mengolah bahan-bahan berbahaya seperti limbah di rumah sakit agar lebih aman.
9) Taman,ruang terbuka dan streetscapes.seluruh habitat alam akan di petakan dan rencana-rencana di susun untuk melindungi mereka.
10) Limbah padat.Penyelamatan dan penggunaan kembali bangunan dan matrial bekas bongkaran bangunan akan dilakukan.
11) Transportasi.Mengurangi masuknya kendaraan berpenumpang tunggal ke dalam kota,meskipun mungkin perjalanan perseorangan akan meningkat.
12) Air dan pemborosan air.Upaya pengembangan manajemen bagi danau taman kota.untuk memperbaiki tempat penyimpanan air di rumah dan tmpat kerja akan menggunakan kredit pajak dan inseftif keuangan lainnya.
13) Energi dan pembangunan ekonomi.Fasilitas turisme akan di dorong ke arah standar turisme berwawasan ekologi penggunaan air dan energi,penggunaan transportasi dan sebagainya.
14) Keadilan lingkungan.Rakyat miskin dan pengganguran harus mendapatkan pekerjaan di industri yang berkelanjutan dan terlibat dalam kegiatan pelatihan pencegahan polusi.
15) Anggaran belanja kota.Pembiayaan siklus kehidupan akan digunakan bagi seluruh anggaran modal pemerintahan kota,yang dilakukan bagi perusahaan swasta.
16) Informasi dan pendidikan publik.Kantor informasi bagi organisasi dan individu akan di bangun.Seluruh sekolah negri sekarang memiliki kurikulum lingkungan.
17) Manajemen resiko.Termasuk di dalamnya aturan keselamatan kebakaran dan membersihkan tumpahan minyak di Teluk San Fransisco atau saluran air di dalam kota.
18) Indikator.Mengumpulkan dan mempublikasi informasi yang lebih signifikan dari pada GNP dan GDP dalam menilai kesejahteraan manusia.

2 komentar:

  1. makasih udah nambah ilmu..
    diperbanyak lagi artikelnya pasti semakin menarik

    BalasHapus
  2. ernest c. setahu saya kan peneliti dari barat dia konsentrasi juga terhadap ekologi dunia barat...
    bagaimana dengan negara ketiga seperti indonesia
    misal dengan pepatah jawanya: alon-alon waton klakon...hehehe
    tapi ini cukup refrensif...makasihh

    BalasHapus